Pada malam hari kakakku meminta ijin untuk pergi mendaki. Karena di ijinkan kakakku sangat senang karena hobinya adalah mendaki. Singkat cerita, kakakku pergi pada pukul 06.00 dan dan tiba pada pukul 13.45 siang. Ketika sampai di perkemahan mereka beristirahat dan sebagian teman-temannya memutuskan pergi ke puncak untuk melihat pemandangan (termasuk kakakku) dan dua orang menjaga tenda sambil menyiapkan makanan.
Ketika sampai di atas mereka di manjakan dengan pemandangan yang indah. Beberapa menit kemudian temannya kakakku ingin pergi ke tenda dan mengajak kakakku, kakakku pun ikut. Mereka turun hanya berdua di perjalanan dia kebelet buang air kecil dan singgah di pohon, selesai buang air kecil kakakku melihat ke belakang namun temannya sudah tidak ada.
Karena kakakku baru ke gunung itu, jadi dia tidak tahu jalannya, dia hanya berjalan lurus. Sampai akhirnya dia mendapat jalan yang di pagari oleh tali karena merasa salah jalan, dia pun berusaha untuk mengingat jalannya, tak lama kemudian ada suara berteriak yang memanggil kakakku. “An! An, kesini” kakakku langsung menjawab “dimana kamu?!”.
Kemudian suara itu muncul lagi “disini!” kakakkku berusaha mencari sumber suara itu. Tak lama kemudian temannya kakakku pun menghampiri kakakku dan berkata “jangan ikuti suara itu, suara itu bukan orang melainkan roh”. Dengan kaget kakakku melihat ke belakang dan menghampiri temannya. Kakakku pun bertanya “dari mana kamu?”, temannya pun menjawab “kamu yang dari mana?!”.